Monday, 24 October 2016

Olahraga Ringan Bersepeda Rutinitas Mingguan

Olahraga Bersepeda Murah Meriah Yang Bermanfaat Baik Bagi Kesehatan

Olahraga bersepeda luar ruangan
Olahraga bersepeda di luar ruangan jauh lebih baik dibanding berolahraga indoor menggunakan sepeda statis di Fitness Centre atau Gym

     Cukup lama juga gw vakum posting artikel di blog kesayangan setelah menikah 4 bulan lalu. Tepat pertengahan bulan Agustus lalu gw merayakan ulang tahun ke-29 dengan status baru sebagai kepala rumah tangga di keluarga kecil yang gw bangun dengan Nichole sebagai istri tercinta. Jauh hari sebelum menikah, Nichole sering komplain dengan perut gw yang semakin membuncit dirasa kurang proporsional dengan bentuk tubuh akibat setiap kali makan harus "porsi kuli" agar memiliki energi cukup banyak untuk beraktivitas. Sering kali Nichole mengajak olahraga ringan berlari keliling kompleks kantornya seusai pulang bekerja setiap hari Jumat malam, tetapi entah kenapa badan ini rasanya berat sekali untuk olahraga berlari di malam hari. 


    Hingga tiba waktunya di bulan Juli Nichole menanyakan ingin diberi hadiah apa di hari ulang tahun gw nanti di bulan Agustus. Gw pun memberi ide hadiah berupa sepeda gunung untuk olahraga rutin setiap sabtu minggu pagi demi mengecilkan ukuran perut buncit ini sekaligus demi alasan menjaga kesehatan juga. Hingga akhirnya secara tidak sengaja saat belanja bulanan di Carrefour pada awal Agustus lalu gw melihat promo diskon sepeda hingga 20% + 10% lagi jika menggunakan kartu kredit Bank Mega. Mata ini tertuju pada sepeda gunung berwarna hitam bermerek Genio yang harga normalnya Rp 1.8jt setelah didiskon 20+10% menjadi Rp 1.35jt terlihat begitu menggiurkan untuk dimiliki. Namun Nichole kurang sreg dgn sepeda pilihan gw yg hanya berorientasi harga murah akhirnya secara tidak sengaja sepeda putih yang dipajang agak tinggi mencuri perhatian Nichole. Setelah di cek banderol harganya dipotong diskon 20+10% hanya Rp 1.7jt saja mendapat sepeda gunung berbahan full alluminium merek Alfand yang katanya masih diproduksi oleh pabrikan sepeda lokal UNITED BIKE. Jika keputusan pilihan sepeda merek Genio memang lebih murah Rp 350rb namun masih berbahan 100% besi galvanil yang lebih berat bobotnya daripada sepeda merek Alfand pilihan gw yg sudah berbahan 100% alluminium.  

Sepeda Gunung bodi 100% Alluminium
Sepeda Gunung merek Avand berbahan 100% alluminium ini  konon katanya masih satu group dengan pabrik sepeda United Bike


     Akhirnya sepeda itu tiba juga di rumah untuk segera dipakai berolahraga keliling kompleks demi mengecilkan perut buncit ini. Lebih dari 1 tahun lamanya badan ini tidak pernah diajak berolahraga perlu waktu penyesuaian sesaat ketika mulai mengayuh pedal sepeda di 30 menit pertama. Tak terasa ketika tiba di rumah waktu telah berputar 1 jam telah dihabiskan untuk olahraga perdana yang menyehatkan ini. Gw pun hanya bisa mengira-ngira mungkin telah menempuh jarak sekitar 3-4 km selama 1 jam penuh bersepeda keliling kompleks perumahan seberang. Hari ini tepat 2 bulan gw rutin berolahraga bersepeda 2x seminggu setiap akhir pekan tiba. Sekitar 2 minggu lalu gw membeli speedometer digital khusus sepeda di situs belanja online Elevania seharga Rp 50rb untuk mengetahui jarak tempuh & kecepatan rata-rata setiap kali gw olahraga bersepeda. 

Speedometer digital sepeda gunung
Speedometer Digital Sepeda yang banyak dijual bebasi di pasaran berguna untuk mengukur jarak dan waktu tempuh dengan akurat

     Tak disangka ternyata selama ini berolahraga bersepeda selama 1 jam non-stop bisa menempuh hingga 9.7km dgn kecepatan rata-rata 16km/jam. Hati ini girangnya bukan main melihat indikator Total Distance 9.7km itu bukanlah jarak yang pendek yang mampu ditempuh menggunakan sepeda gunung standar. Setelah dipikir-pikir gw meyakini hal ini disebabkan karena pilihan sepeda bermaterial alluminium sangat ringan sekali dikayuh di jalan mendatar maupun di jalan menanjak sekalipun. Cek & ricek di mbah Google pun ternyata bersepeda non-stop selama 1 jam ternyata mampu membakar 300 kalori lebih tinggi dibanding berlari selama 1 jam. Perasaan bangga menyelimuti hati ini setiap kali ingin memulai olahraga bersepeda selalu teringat angka keramat 9.7km

Mengukur Jarak Tempuh pada Speedometer digital sepeda gunung
Total jarak tempuh bersepeda yang mampu diraih sejauh 9.7 km selama 1 jam non-stop tanpa istirahat

    Tetapi minggu lalu rupanya fakta berbicara lain, ketika sedang perjalanan pulang menuju ke rumah tiba-tiba bertemu dengan rombongan yang juga sedang olahraga bersepeda. Pesepeda di barisan depan menginstruksikan pengikutnya untuk mengambil jalan pintas yang langsung gw ikuti saja dengan pemikiran sederhana bahwa rombongan tersebut juga memiliki tujuan yang sama dengan arah pulang ke rumah gw. Tiba-tiba setelah berbelok memotong jalan melewati sebuah perkampungan terjadi masalah dengan sadel/ jok sepeda gw hingga akhirnya gw pun tertinggal rombongan yang telah terbiasa melewati jalan pintas yang sebetulnya masih unfamiliar bagi diri gw. Beruntung tak jauh dari lokasi insiden ada bengkel sepeda langganan gw untuk minta tolong diperbaiki sadel yang mendongak ke atas karena bautnya kendor & lucunya lagi si pemilik bengkel sepeda ini pun berbaik hati tidak mau dibayar atas jasanya mungkin dianggap kerusakan sepele yang bisa dengan mudah diperbaiki jika memiliki kunci pas. Hati ini masih dibayangi rasa penasaran mengenai jalan pintas yang baru sebentar dilalui apakah memang bisa mempersingkat jarak tempuh pulang ke rumah. Namun rupanya prediksi ini salah, rute jalan pintas yang melalui perkampungan tadi malah makin menjauhi arah pulang ke rumah. Selama berjuang mencoba keluar dari "labirin" yang telah mengecoh pikiran ini, gw pun mencoba menghibur diri sendiri menganggap kejadian ini sebagai trial & error membeli sebuah pengalaman berharga bersepeda dalam mengenal lingkungan sekitar kompleks yang hanya bisa dijangkau dengan sepeda ataupun sepeda motor. Matahari semakin meninggi sehingga diri ini sudah mulai merasakan kepanasan & berkeringat lebih banyak saat mengayuh sepeda menemukan jalan pulang yang mana petualangan ini pun berakhir tiba dengan selamat di rumah dengan catatan waktu tempuh 1 jam 40 menit menempuh 13.7km. Mungkin inilah rekor bersepeda seumur hidup gw nyaris setara dengan jarak tempuh dari rumah gw menuju kantor Nichole.


Mengukur Jarak Tempuh pada Speedometer digital sepeda gunung
Rekor jarak terjauh bersepeda di pagi hari sejauh 13.7km yang dituntaskan dalam kurun waktu 1 jam 40 menit non-stop tanpa istirahat


Fakta Unik Olahraga Bersepeda:
  • Bersepeda membakar kalori lebih banyak dibanding berlari.
  • Bersepeda membuat jantung lebih sehat sehingga mencegah resiko penyakit jantung
  • Olahraga murah meriah yang tidak membutuhkan banyak modal besar untuk bisa memulainya.
  • Bersepeda di luar ruangan mampu menghirup udara pagi yang menyegarkan & terpapar sinar matahari pagi sarat vitamin D jauh lebih menyehatkan dibanding berolahraga indoor menggunakan sepeda statis di fitness centre.
  • Sepeda gunung masa kini telah banyak mengadopsi material alluminium yang sangat ringan dikayuh sehingga tidak terlalu membebani fisik selama berolahraga.
  • Jika kalian rutin olahraga bersepeda di pagi hari menempuh jarak jauh justru malah jarang mengalami dehidrasi.

Cafetaria On Street bagi pejalan kaki & pesepeda
Cafetaria On Street di depan Apartemen Scientia Summarecon Serpong jika ingin melepas penat saat berolahraga sepeda


Tips Berolahraga Bersepeda bagi Pemula: 
  • Fokuslah pada ritme kayuhan pedal sepeda yang teratur dengan kecepatan stabil jauh lebih baik dibanding berfokus pada kecepatan tinggi yang justru lebih cepat menguras energi.
  • Bawalah air minum secukupnya untuk menghindari dehidrasi di perjalanan.
  • Jika merasa lelah alangkah baiknya menepi istirahat sebentar antara 5-10 menit untuk menormalkan nafas & peregangan otot-otot.
  • Hindari berolahraga di bawah terik matahari pada siang hari karena paparan langsung sinar ultraviolet pada tubuh selama mengayuh sepeda tidak baik bagi kesehatan.
  • Hindari jalan utama yang berkondisi lalu lintas padat karena bisa membahayakan keselamatan, pilihlah jalan yang relatif sepi dari lalu-lalang kendaraan bermotor.

Lalu lintas di hari Sabtu dan Minggu pagi
Ruas jalan yang sangat lengang di hari sabtu atau minggu pagi sangat cocok untuk berolahraga sepeda dengan aman & nyaman


Dampak Psikologis Rutin Bersepeda:

     Dengan bersepeda membuat jantung & peredaran darah lebih lancar sehingga meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dengan harapan diri ini bisa terus menolong sesama yang sedang terbaring sakit yang membutuhkan banyak transfusi darah melalui aksi donor darah rutin setiap 3 bulan sekali di Kantor Pusat PMI Jakarta. Sebelum melakukan donor darah biasanya selalu dicek kesehatan terlebih dahulu oleh dokter yang berkompeten menyatakan tubuh ini sangat sehat karena rutin berolahraga secara teratur walaupun hanya sekedar bersepeda keliling kompleks perumahan. Betapa bahagianya hati ini bisa mengatur pola hidup sehat sejak dini, karena kesehatan adalah aset berharga tak ternilai harganya. Kondisi jiwa & raga yang sehat artinya diri ini bisa terus berkarya & menikmati hidup hingga ajal menjemput.



Yukk kita mulai hidup sehat dengan bersepeda !!!


BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT: 
ARTIKEL LAINNYA:

No comments:

Post a Comment