Olahraga Bersepeda Murah Meriah Yang Bermanfaat Baik Bagi Kesehatan
Olahraga bersepeda di luar ruangan jauh lebih baik dibanding berolahraga indoor menggunakan sepeda statis di Fitness Centre atau Gym
Cukup lama juga gw
vakum posting artikel di blog kesayangan setelah menikah 4 bulan lalu. Tepat
pertengahan bulan Agustus lalu gw merayakan ulang tahun ke-29 dengan status
baru sebagai kepala rumah tangga di keluarga kecil yang gw bangun dengan
Nichole sebagai istri tercinta. Jauh hari sebelum menikah, Nichole sering
komplain dengan perut gw yang semakin membuncit dirasa kurang proporsional
dengan bentuk tubuh akibat setiap kali makan harus "porsi kuli" agar
memiliki energi cukup banyak untuk beraktivitas. Sering kali Nichole mengajak
olahraga ringan berlari keliling kompleks kantornya seusai pulang bekerja
setiap hari Jumat malam, tetapi entah kenapa badan ini rasanya berat sekali
untuk olahraga berlari di malam hari.
Hingga tiba waktunya di bulan Juli
Nichole menanyakan ingin diberi hadiah apa di hari ulang tahun gw nanti di
bulan Agustus. Gw pun memberi ide hadiah berupa sepeda gunung untuk olahraga
rutin setiap sabtu minggu pagi demi mengecilkan ukuran perut buncit ini
sekaligus demi alasan menjaga kesehatan juga. Hingga akhirnya secara tidak
sengaja saat belanja bulanan di Carrefour pada awal Agustus lalu gw melihat
promo diskon sepeda hingga 20% + 10% lagi jika menggunakan kartu kredit Bank
Mega. Mata ini tertuju pada sepeda gunung berwarna hitam bermerek Genio yang
harga normalnya Rp 1.8jt setelah didiskon 20+10% menjadi Rp 1.35jt terlihat
begitu menggiurkan untuk dimiliki. Namun Nichole kurang sreg dgn sepeda pilihan
gw yg hanya berorientasi harga murah akhirnya secara tidak sengaja sepeda putih
yang dipajang agak tinggi mencuri perhatian Nichole. Setelah di cek banderol
harganya dipotong diskon 20+10% hanya Rp 1.7jt saja mendapat sepeda gunung
berbahan full alluminium merek Alfand yang katanya masih diproduksi oleh
pabrikan sepeda lokal UNITED BIKE. Jika keputusan pilihan sepeda merek Genio
memang lebih murah Rp 350rb namun masih berbahan 100% besi galvanil yang lebih
berat bobotnya daripada sepeda merek Alfand pilihan gw yg sudah berbahan 100%
alluminium.
Sepeda Gunung merek Avand berbahan 100% alluminium ini konon katanya masih satu group dengan pabrik sepeda United Bike
Akhirnya sepeda itu tiba juga di rumah untuk
segera dipakai berolahraga keliling kompleks demi mengecilkan perut buncit ini.
Lebih dari 1 tahun lamanya badan ini tidak pernah diajak berolahraga perlu
waktu penyesuaian sesaat ketika mulai mengayuh pedal sepeda di 30 menit
pertama. Tak terasa ketika tiba di rumah waktu telah berputar 1 jam telah
dihabiskan untuk olahraga perdana yang menyehatkan ini. Gw pun hanya bisa
mengira-ngira mungkin telah menempuh jarak sekitar 3-4 km selama 1 jam penuh
bersepeda keliling kompleks perumahan seberang. Hari ini tepat 2 bulan gw rutin berolahraga
bersepeda 2x seminggu setiap akhir pekan tiba. Sekitar 2 minggu lalu gw membeli
speedometer digital khusus sepeda di situs belanja online Elevania seharga Rp
50rb untuk mengetahui jarak tempuh & kecepatan rata-rata setiap kali gw
olahraga bersepeda.
Speedometer Digital Sepeda yang banyak dijual bebasi di pasaran berguna untuk mengukur jarak dan waktu tempuh dengan akurat
Tak disangka ternyata selama ini berolahraga bersepeda
selama 1 jam non-stop bisa menempuh hingga 9.7km dgn kecepatan rata-rata 16km/jam.
Hati ini girangnya bukan main melihat indikator Total Distance 9.7km itu
bukanlah jarak yang pendek yang mampu ditempuh menggunakan sepeda gunung
standar. Setelah dipikir-pikir gw meyakini hal ini disebabkan karena pilihan
sepeda bermaterial alluminium sangat ringan sekali dikayuh di jalan mendatar
maupun di jalan menanjak sekalipun. Cek & ricek di mbah Google pun ternyata
bersepeda non-stop selama 1 jam ternyata mampu membakar 300 kalori lebih tinggi
dibanding berlari selama 1 jam. Perasaan bangga menyelimuti hati ini setiap
kali ingin memulai olahraga bersepeda selalu teringat angka keramat 9.7km.
Total jarak tempuh bersepeda yang mampu diraih sejauh 9.7 km selama 1 jam non-stop tanpa istirahat
Tetapi minggu lalu rupanya fakta berbicara lain, ketika sedang perjalanan
pulang menuju ke rumah tiba-tiba bertemu dengan rombongan yang juga sedang
olahraga bersepeda. Pesepeda di barisan depan menginstruksikan pengikutnya
untuk mengambil jalan pintas yang langsung gw ikuti saja dengan pemikiran
sederhana bahwa rombongan tersebut juga memiliki tujuan yang sama dengan arah
pulang ke rumah gw. Tiba-tiba setelah berbelok memotong jalan melewati sebuah
perkampungan terjadi masalah dengan sadel/ jok sepeda gw hingga akhirnya gw pun
tertinggal rombongan yang telah terbiasa melewati jalan pintas yang sebetulnya
masih unfamiliar bagi diri gw. Beruntung tak jauh dari lokasi insiden ada
bengkel sepeda langganan gw untuk minta tolong diperbaiki sadel yang mendongak
ke atas karena bautnya kendor & lucunya lagi si pemilik bengkel sepeda ini
pun berbaik hati tidak mau dibayar atas jasanya mungkin dianggap kerusakan
sepele yang bisa dengan mudah diperbaiki jika memiliki kunci pas. Hati ini
masih dibayangi rasa penasaran mengenai jalan pintas yang baru sebentar dilalui
apakah memang bisa mempersingkat jarak tempuh pulang ke rumah. Namun rupanya
prediksi ini salah, rute jalan pintas yang melalui perkampungan tadi malah
makin menjauhi arah pulang ke rumah. Selama berjuang mencoba keluar dari
"labirin" yang telah mengecoh pikiran ini, gw pun mencoba menghibur
diri sendiri menganggap kejadian ini sebagai trial & error membeli sebuah
pengalaman berharga bersepeda dalam mengenal lingkungan sekitar kompleks yang
hanya bisa dijangkau dengan sepeda ataupun sepeda motor. Matahari semakin
meninggi sehingga diri ini sudah mulai merasakan kepanasan & berkeringat
lebih banyak saat mengayuh sepeda menemukan jalan pulang yang mana petualangan
ini pun berakhir tiba dengan selamat di rumah dengan catatan waktu tempuh 1 jam
40 menit menempuh 13.7km. Mungkin inilah rekor bersepeda seumur hidup gw nyaris
setara dengan jarak tempuh dari rumah gw menuju kantor Nichole.
Rekor jarak terjauh bersepeda di pagi hari sejauh 13.7km yang dituntaskan dalam kurun waktu 1 jam 40 menit non-stop tanpa istirahat
Fakta Unik Olahraga Bersepeda:
- Bersepeda membakar kalori lebih banyak dibanding berlari.
- Bersepeda membuat jantung lebih sehat sehingga mencegah resiko penyakit jantung
- Olahraga murah meriah yang tidak membutuhkan banyak modal besar untuk bisa memulainya.
- Bersepeda di luar ruangan mampu menghirup udara pagi yang menyegarkan & terpapar sinar matahari pagi sarat vitamin D jauh lebih menyehatkan dibanding berolahraga indoor menggunakan sepeda statis di fitness centre.
- Sepeda gunung masa kini telah banyak mengadopsi material alluminium yang sangat ringan dikayuh sehingga tidak terlalu membebani fisik selama berolahraga.
- Jika kalian rutin olahraga bersepeda di pagi hari menempuh jarak jauh justru malah jarang mengalami dehidrasi.
Cafetaria On Street di depan Apartemen Scientia Summarecon Serpong jika ingin melepas penat saat berolahraga sepeda
Tips Berolahraga Bersepeda bagi Pemula:
- Fokuslah pada ritme kayuhan pedal sepeda yang teratur dengan kecepatan stabil jauh lebih baik dibanding berfokus pada kecepatan tinggi yang justru lebih cepat menguras energi.
- Bawalah air minum secukupnya untuk menghindari dehidrasi di perjalanan.
- Jika merasa lelah alangkah baiknya menepi istirahat sebentar antara 5-10 menit untuk menormalkan nafas & peregangan otot-otot.
- Hindari berolahraga di bawah terik matahari pada siang hari karena paparan langsung sinar ultraviolet pada tubuh selama mengayuh sepeda tidak baik bagi kesehatan.
- Hindari jalan utama yang berkondisi lalu lintas padat karena bisa membahayakan keselamatan, pilihlah jalan yang relatif sepi dari lalu-lalang kendaraan bermotor.
Ruas jalan yang sangat lengang di hari sabtu atau minggu pagi sangat cocok untuk berolahraga sepeda dengan aman & nyaman
Dampak Psikologis Rutin Bersepeda:
Dengan bersepeda membuat jantung & peredaran
darah lebih lancar sehingga meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit
dengan harapan diri ini bisa terus menolong sesama yang sedang terbaring sakit
yang membutuhkan banyak transfusi darah melalui aksi donor darah rutin setiap 3
bulan sekali di Kantor Pusat PMI Jakarta. Sebelum melakukan donor darah biasanya selalu
dicek kesehatan terlebih dahulu oleh dokter yang berkompeten menyatakan tubuh
ini sangat sehat karena rutin berolahraga secara teratur walaupun hanya sekedar
bersepeda keliling kompleks perumahan. Betapa bahagianya hati ini bisa mengatur
pola hidup sehat sejak dini, karena kesehatan adalah aset berharga tak ternilai
harganya. Kondisi jiwa & raga yang sehat artinya diri
ini bisa terus berkarya & menikmati hidup hingga ajal menjemput.
Yukk kita mulai hidup sehat dengan bersepeda !!!
BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT:
ARTIKEL LAINNYA:
No comments:
Post a Comment